Turkey 2018..Part 2: Pamukalle-Cappadocia-Istanbul
Assalamualaikum wr wb..
Melanjutkan perjalanan saya dan suami di Turki, pagi ini kami bangun di ANZ guest house di Selcuk. Ibrahim memberikan kenang-kenangan berupa gelang turkish blue eyes buatan anaknya saat kami berpamitan dan check out. Kangen anak-anaak 😢
Day 6 : 27 Maret 2018
Selcuk-Denizli-Pamukalle
Dari ANZ kami jalan ke arah stasiun kereta yang terletak di belakang Otogar. Di Stasiun Selcuk, kami beli tiket ke kota Denizli. Kereta datang kurang lebih 30 menit setelahnya. Perjalanan ke kota Denizli memakan waktu kurang lebih 1 jam, dan setelah sampai, kami nyebrang stasiun ke Denizli Otogar ( terminal bus Denizli). Terminal bus ini cukup besar dan bersih. Tersedia juga kafe-kafe untuk makan siang. Kami mencari tiket bus ke Goreme-Cappadocia untuk malam nanti, harganya 120 TL. Setelah dapat tiket untuk keberangkatan pukul 20.00, kami makan siang di salah satu kafe Otogar, dan sholat di Masjid terminal.
Kami melanjutkan perjalanan siang itu dengan dolmus (mini van) ke Pamukalle. Perjalanan ke Pamukalle dengan dolmus memakan waktu 45 menit dengan harga 10TL sekali jalan. Sesampainya di daerah Pamukalle, kami jalan kaki ke atas gunung kapur yang menjadi world heritage tersebut.
Pamukkale, yang berarti "benteng kapas" , adalah sebuah situs alam di Provinsi Denizli Turki. Kota ini berisi air panas dan travertine, mineral karbonat yang ditinggalkan oleh air yang mengalir. Jadi saat di atas bukit putih, air yang mengalir adalah air hangat, namun ketika sudah sampai bawah menjadi dingin karena udara. Kolam kolam alami terbentuk dari endapan mineral karbonat tersebut.
Reruntuhan Hierapolis |
Cotton Castle |
Kolam renang alami |
Kota Hierapolis peninggalan Yunani-Romawi kuno dan Bizantium dibangun di atas "benteng" putih ini. Setelah melewati perbukitan putih kita sampai pada kota Hierapolis diatas bukit. Kota Hierapolis ini mirip dengan Ephesus, hanya reruntuhannya lebih parah. Benda-benda berharganya di kumpulkan di Hierapolis museum yang jika ingin masuk kita harus bayar lagi / bisa juga menggunakan museum card.
Setelah puas berkeliling di Hierapolis, sekitar jam 15.00 saya dan suami turun bukit dan makan di Mehmet's Heaven. Restaurant tradisional turki yang pemiliknya ramah sekali. Makanannya enak, namun ya lumayan mahal. Sebanding dengan pemandangan dan suasana yang diberikan.
Dari Pamukalle, kami kembali naik Dolmus ke Otogar dan naik bus malam ke Cappadocia.
Day 7 : 28 Maret 2018
Welcome to Goreme
Pagi itu kami sampai di Cappadocia sekitar pukul 09.00. Saya melihat balon-balon udara baru pada turun. Aaah impian banget bisa naik balon udara. Memang untuk naik balon udara ini untung-untungan. kalau cuaca sedang bagus kita baru bisa terbang. Kami sebenarnya sudah berencana untuk naik balon udara esok hari. Booking di travel sekitar terminal Cappadocia. Cappadocia benar benar seperti negeri dongeng (flinstones maybe yaa). Nowhere else in this world nemu kota dengan bangunan batu-batu besar seperti di sana. Kami jalan menuju Bed Rock Cave Hotel, sarapan dan menitipkan koper. Karena belum jamnya check in, kami hanya titip koper dan berencana ke Goreme open air museum dengan menyewa motor. Kami dapat motor sewaan 100TL perhari.
Welcome to Goreme |
Dengan motor dan google maps, kami beranjak ke Goreme Open Air Museum.
Goreme open air museum sebenarnya adalah kompleks gereja yang dibangun di dalam batu-batu besaar.. saat ini sudah tidak berfungsi sebagai gereja lagi tetapi sebagai museum.
Puas di open air museum, saya dan suami beranjak ke Sunset view point. masyaallah.. indah banget.. benar benar seperti di planet lain. hehe..
kami santai santai disitu menghangatkan diri dengan ngopi di warung kopi terbuka sampai sore, kemudian sambil arah pulang, kami melewati Devrent valley dan lokasi lokasi lain yang dijual travel lokal dalam rute Red Tour Cappadocia.
Cafe di sunset view point |
best relaxing ambiance |
Bed Rock Cave Hotel.. Best room in this trip 😍
Salah satu bucket list kami, nginap di cave hotel. Kamarnya besar dan nyaman. Sore itu kami hanya leyeh leyeh di kamar dan baru keluar malam hari untuk cari makan.
Day 8: 29 Maret 2018
Green Tour
Hujan mengguyur Goreme sejak subuh.. hiks,, benar saja.. Rainbow baloon mengkonfirmasi kalau tidak ada penerbangan hari ini, baru ada penerbangan lagi hari sabtu kemungkinan. Karena berdasarkan perkiraan cuaca, angin baru kondusif di hari sabtu. Sediihh...cuma ya mau gimana lagi, akhirnya kami ambil in land tour saja dari hotel. Jadi agenda perjalanan hari ini adalah mengikuti Green Tour seharga 30 Euro/orang.
Mini van menjemput kami di hotel dan kemudian menjemput tamu-tamu di hotel lain. Setelah mini van penuh kami berangkat menuju Panorama point. Whaa.. masyaallah. this view point even better than sunset view point. Laaf bgt pokoknya.. hehehe..
Panorama Point |
dari panorama point kami beranjak menuju Derinkuyu Underground city. Konon katanya, Ketika dimasa pemerintahan byzantium, para penduduk mulai menggali gua-gua bawah tanah sebagai tempat perlindungan bagi umat kristani untuk menghindari serbuan tentara romawi. Para pendeta dan penduduk kristen dicappadocia banyak yang melarikan diri karena disuatu masa penduduk kristen mengalami penindasan dijaman kaisar romawi. Sehingga mereka banyak menggali rumah dibawah tanah sebagai tempat perlindungan.
Memasuki kota bawah tanah ini, kita harus melalui sebuah pintu kecil yang terbuat dari batuan basalt. Didalamnya kita akan menemukan tangga yanng akan membawa kita kedalam ruang tidur, ruang makan, dapur dan bahkan gudang penyimpanan makanan di musim dingin. Tinggi bangunan rata-rata sekitar 1,7 – 2 meter dan bisa ditempati untuk 10 – 20 orang. Menurut tour guide, anehnya ketika diluar hawa panas sangat menyengat, udara didalam gua sangatlah nyaman. Udara dingin segera menerpa masuk kedalam ruangan, tetapi ketika dimusim dingin tiba ruangan tersebut berubah menjadi hangat. Ternyata batuan basalt bisa menyerap panas dan menyimpan energi panas didalam ruangan. Meseum pass dapat digunakan di Underground city.
Gerbang Underground City |
salah satu lorong underground |
Dari Ihlihara Valey, kami mampir di Piegeon Valey. Batu batu besar tempat burung bersarang. Dari sana kami beranjak menuju hotel lagi. Saya dan suami beli tiket malam ke Istanbul. Sambil menunggu bis, kami belanja souvenir di toko sekitar dan menghangatkan diri di restaurant dekat terminal. Bis kami berangkat pukul 20.00 menuju Istanbul.. see you again Cappadocia!
Ihlihara Valey |
Day 9: 30 maret 2018 . Istanbul City Tour
Dua hari terakhir di Istanbul ini kami menginap di Star Holiday Hotel. lokasinya sangat strategis. Terletak pas di depan kompleks Blue Mosque, kurang lebih 10 m dari pemberhentian Tram. Sesampainya di hotel kami titip koper dan jalan kaki ke Hagia Sophia. Dengan museum card kita bisa menerobos antrian panjang tur-tur lokal dan mancanegara yang datang. Hagia Sophia berumur lebih dari 1000 tahun awalnya sebagai Gereja, sempat menjadi masjid, dan saat ini menjadi museum. Arsitektur dari Kristen dan Islam masih sangat terasa di dalam Hagia Sophia.
Kaligrafi Hagia Sophia |
Mimbar Sholat |
Dari Hagia Sophia kami naik tram menuju Warung Nusantara kami kangen masakan Indonesia, dari blog ada warung nusantara di Istanbul. Akhirnya kami mampir kesini, beli nasi ayam bakar dan indomie goreng. enaak sekali rasanya. hehe..Setelah kenyang, kami menuju Spice Bazaar dan Grand Bazaar. lebih baik belanja di pertokoan di sekelilingnya, harganya beda jauh sekali dibanding yang di dalam.
Area Bazaar tutup pukul 19.00, dari Grand bazaar kami jalan pulang ke hotel yang ternyata dekat. Kami sholat isya di Blue Mosque dan makan malam di resto dekat situ. menunya Tasti Kebab, daging sapi yang dipanggang di dalam guci tanah liat kecil, dan disajikan dengan atraksi pemecahan guci oleh pelayannya.
Day 10: 31 Maret 2018
Hari ini agenda kami ke Topkapi Palace dan Bosphorus cruise. Di Topkapi Palace kami bertemu dengan mahasiswa Indonesia di Turki. Masuk ke Topkapi Palace bisa menggunakan museum pass sangat menghemat waktu karena tempat ini adalah tempat yang didatangi rombongan tur. Antriannya.. wassalam kalau siang sedikit. Di Topkapi kami melihat lihat peninggalan kesultanan, rumah sultan, dan peninggalah kekhalifahan Islam. Bahkan pedang Nabi Muhammad SAW dan sahabat tersimpan rapi disini. Tidak boleh ambil gambar di ruangan-ruangan khusus tersebut.
Hari ini agenda kami ke Topkapi Palace dan Bosphorus cruise. Di Topkapi Palace kami bertemu dengan mahasiswa Indonesia di Turki. Masuk ke Topkapi Palace bisa menggunakan museum pass sangat menghemat waktu karena tempat ini adalah tempat yang didatangi rombongan tur. Antriannya.. wassalam kalau siang sedikit. Di Topkapi kami melihat lihat peninggalan kesultanan, rumah sultan, dan peninggalah kekhalifahan Islam. Bahkan pedang Nabi Muhammad SAW dan sahabat tersimpan rapi disini. Tidak boleh ambil gambar di ruangan-ruangan khusus tersebut.
Kompleks Topkapi Palace |
View from Topkapi Palace |
Dari Topkapi, kami melewati Hagia Sophia, dan jalanan ditutup. Presiden Erdogan mau berkunjung ke Hagia Sophia hari itu, dan museum ditutup untuk umum. Alhamdulilah kemaren udah sempet masuk.. hehe..
Kami menuju Bosphorus Port untuk naik cruise sepanjang selat Bosphorus. Kami melewati sisi Eropa dan sisi Asia kota Istanbul yang dipisahkan oleh selat Bosphorus tersebut. Sisi Eropa adalah kota tempat kegiatan perekonomian berada, sedangkan sisi Asia, adalah lokasi residensial, mulai dari yang paling mewah sampai yang biasa-biasa saja. Hari kami tutup dengan kembali menyambangi Spice dan Grand Bazaar belanja oleh-oleh.
Masjid di sisi eropa Bosphorus |
Day 11: 1 April 2018
Pagi ini kami check out dan nail Tram disambung metro menuju attaturk airport. So long Turki.. semoga bisa kembali lagi suatu hari nanti.. Thankyou hubby, a good company in a journey makes the way seem shorter.💜
Blue Mosque view from Star holiday hotel |
Komentar
Posting Komentar