Milna: Nutritional Food on The Go
Hai Semua!
Tulisan ini dibuat berkaitan dengan pengalaman terakhir saya dan keluarga kemarin liburan ke Bali beserta anak- anak, dengan highlight MPASI twin selama travelling, dan akan diikutsertakan di program lomba blog Bayi Hebat Milna 2015. Semoga menang yaa ^^
Aleena-Shabira's first holiday by plane ^^ |
Liburan ini adalah Aleena dan Shabira's first flight experience, dan pengalaman pertama mereka pergi keluar kota selama beberapa hari. Dulu waktu 4 bulanan pernah ke Bandung si, tapi kan belum MPASI , jadi mamanya masih santai aja. Nah, yang sekarang ini sudah usia 11 bulan, sudah makan dan sudah cukup bervariasi makanannya. Tentunya saya harus menyiapkan MPASI yang nutrisinya terjamin, mudah dan cepat menyiapkannya, dan disukai oleh anak-anak ^^
Minggu sebelum berangkat ke Bali, Aleena pilek dan susah makan. Setelah Aleena membaik, Shabira gantian pilek. Bahkan sampai hari H berangkat pun dia masih agak pilek. Untungnya Shabira masih doyan makan.
Saya memang biasa stok biskuit bayi produk dari Kalbe Nutritional merk Milna untuk camilan anak-anak , untuk selingan dengan camilan buah. Terutama saat sedang mogok makan atau bosan dengan nasi tim, atau kentang. Terkadang saya beri bubur bayi Milna. Kandungan gulanya rendah, dan tidak mengandung pengawet buatan. Saya memang belum menambahkan gula dan garam untuk makanan yang saya buat untuk twin sampai setahun nanti.
Tapi saya juga tidak anti makanan bayi fortifikasi, dan kekeh harus homemade food setiap saat. Saya percaya, makanan bayi fortifikasi pun sudah melalui berbagai penelitian dan pengawasan sampai akhirnya diperbolehkan beredar di pasaran. Saya termasuk orang yang fleksibel, yang penting kita pastikan nutrisi yang masuk ke anak cukup dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
Apa sih makanan fortifikasi?
menurut artikel yang saya baca, fortifikasi merupakan upaya dalam meningkatkan mutu gizi bahan pangan dengan sengaja menambahkan satu atau lebih zat gizi mikro, seperti vitamin dan mineral pada bahan pangan. Awalnya fortifikasi bertujuan mengembalikan komponen zat gizi penting yang hilang padasaat proses seperti saat penggilingan padi menjadi beras. Dalam perkembangannya saat ini, fortifikasi bertujuan untuk melengkapi atau menambah komponen gizi yang tidak ada, dalam rangka perbaikan gizi masyarakat.
Misalnya, 30 gram tepung beras (tanpa fortifikasi zat besi), mengandung 0.1 mg zat besi. Sementara 30 gram tepung beras susu yang telah difortifikasi zat besi, mampu menampung 2.25 mg zat besi. MPASI fortifikasi ini memungkinkan anak mengkonsumsi nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya, terutama selama 1000 hari pertama pertumbuhannya yang akan menentukan perkembangan fisiknya saat dewasa nanti.
Saya memang biasa stok biskuit bayi produk dari Kalbe Nutritional merk Milna untuk camilan anak-anak , untuk selingan dengan camilan buah. Terutama saat sedang mogok makan atau bosan dengan nasi tim, atau kentang. Terkadang saya beri bubur bayi Milna. Kandungan gulanya rendah, dan tidak mengandung pengawet buatan. Saya memang belum menambahkan gula dan garam untuk makanan yang saya buat untuk twin sampai setahun nanti.
Tapi saya juga tidak anti makanan bayi fortifikasi, dan kekeh harus homemade food setiap saat. Saya percaya, makanan bayi fortifikasi pun sudah melalui berbagai penelitian dan pengawasan sampai akhirnya diperbolehkan beredar di pasaran. Saya termasuk orang yang fleksibel, yang penting kita pastikan nutrisi yang masuk ke anak cukup dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
Apa sih makanan fortifikasi?
menurut artikel yang saya baca, fortifikasi merupakan upaya dalam meningkatkan mutu gizi bahan pangan dengan sengaja menambahkan satu atau lebih zat gizi mikro, seperti vitamin dan mineral pada bahan pangan. Awalnya fortifikasi bertujuan mengembalikan komponen zat gizi penting yang hilang padasaat proses seperti saat penggilingan padi menjadi beras. Dalam perkembangannya saat ini, fortifikasi bertujuan untuk melengkapi atau menambah komponen gizi yang tidak ada, dalam rangka perbaikan gizi masyarakat.
Misalnya, 30 gram tepung beras (tanpa fortifikasi zat besi), mengandung 0.1 mg zat besi. Sementara 30 gram tepung beras susu yang telah difortifikasi zat besi, mampu menampung 2.25 mg zat besi. MPASI fortifikasi ini memungkinkan anak mengkonsumsi nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya, terutama selama 1000 hari pertama pertumbuhannya yang akan menentukan perkembangan fisiknya saat dewasa nanti.
First Flight Experience
Saya liburan dengan keluarga saya, total 7 dewasa dan 3 bayi, termasuk keponakan saya , Raka yang berusia 18 bulan. Liburan ini tanpa asisten. hehe.. deg-degan juga sih.. soalnya Aleena sama Shabira sangat aktif dan maunya kesana kemari. Tipikal anak yang lagi mau bisa jalan, hehe.. jadi nggak bisa diam. Semoga saja mereka tidak rewel selama di pesawat.
Saat pesawat take off , anak-anak saya beri camilan biskuit Milna yang dipotong kecil-kecil jadi bisa langsung masuk mulut. Saya baca baca, untuk mencegah telinga anak sakit akibat perubahan tekanan udara, adalah dengan membuat anak menelan. Baik dengan menyusu atau makan. Nah, saat take off itu mereka tidak mau menyusu. Untungnya saya sudah siapkan alternatif. hehe..
take off berlangsung dengan mulus.. Alhamdulilaah..
Biskuit Milna dipotong jadi bite size untuk Camilan di Pesawat |
Selama perjalanan yang memakan waktu 1 jam 45 menit tersebut, anak-anak terus makan dan minum sampai akhirnya tidur. Dan saat landing mereka baru bangun. Shabira sempat muntah saat akan landing. Tapi Alhamdulilah tidak nangis kejer. Jadi saya gantikan baju di pesawat dan kami siap turun.
Kami sekeluarga menginap semalam di Ananda Cottages Ubud, dan keesokan harinya tour keliling Ubud. Untuk sarapan, karena sudah hampir satu tahun, mereka sudah mulai saya kenalkan dengan makanan keluarga. Omlete, roti, ubi, labu kukus dan pancake yang tersedia di sarapan buffet hotel bisa dimakan oleh anak-anak.
Jadwal makan siang kami sekeluarga ingin makan di restoran khas Bali, Nasi Ayam Kadewatan Bu Mangku, yang terkenal pedas. So pasti anak -anak belum boleh makan. Sebagai bekal, saya bawa omlete dari hotel dan bubur bayi Milna. Praktis, dan tentunya terjamin kandungan nutrisinya.
Untuk hari kedua dan ketiga kami pindah hotel ke MaxOne hotel di Bukit Jimbaran. Saya jatuh cintaa dengan kolam renang di rooftop hotel ini. pemandangannya sangat baguus. Harga hotelnya pun murah sekali. Jadi sangat valued for price. hehe.. anak-anak suka sekali bermain di roof top yang dilapisi rumput sintetis, dan berenang di kolam renangnya. Kalau berenang sore, airnya hangat karena habis terkena matahari siang. Jadi anak-anak bisa berenang agak lama dan tidak kedinginan. Sayangnya karena Shabira baru sembuh pilek, jadi yang berenang hanya Aleena dan Raka saja.
Sayangnya kami tidak bisa lama di Bali, hari ke 3 kami pun pulang ke Jakarta dengan penerbangan Air Asia. Shabira tidurr sepanjang penerbangan. Aleena ngemil biskuit Milna, dan Roti selama penerbangan. Alhamdulilah.. nggak ada yang rewel juga selama di pesawat. fiuuhh.. hehehe..
Liburan dengan anak kembar yang sedang MPASI tanpa asisten? DONE! hehehe.. ternyata tak secapek yang saya bayangkan.
Thanks to Milna sebagai alternatif MPASI yang penuh nutrisi, praktis dan pastinya disukai anak-anak.
My kids's meal was prepared so easy and I still can enjoy my holiday^^
Kami sekeluarga menginap semalam di Ananda Cottages Ubud, dan keesokan harinya tour keliling Ubud. Untuk sarapan, karena sudah hampir satu tahun, mereka sudah mulai saya kenalkan dengan makanan keluarga. Omlete, roti, ubi, labu kukus dan pancake yang tersedia di sarapan buffet hotel bisa dimakan oleh anak-anak.
Jadwal makan siang kami sekeluarga ingin makan di restoran khas Bali, Nasi Ayam Kadewatan Bu Mangku, yang terkenal pedas. So pasti anak -anak belum boleh makan. Sebagai bekal, saya bawa omlete dari hotel dan bubur bayi Milna. Praktis, dan tentunya terjamin kandungan nutrisinya.
Untuk hari kedua dan ketiga kami pindah hotel ke MaxOne hotel di Bukit Jimbaran. Saya jatuh cintaa dengan kolam renang di rooftop hotel ini. pemandangannya sangat baguus. Harga hotelnya pun murah sekali. Jadi sangat valued for price. hehe.. anak-anak suka sekali bermain di roof top yang dilapisi rumput sintetis, dan berenang di kolam renangnya. Kalau berenang sore, airnya hangat karena habis terkena matahari siang. Jadi anak-anak bisa berenang agak lama dan tidak kedinginan. Sayangnya karena Shabira baru sembuh pilek, jadi yang berenang hanya Aleena dan Raka saja.
Sarapan di Roof Top Pool |
Bubur Milna ludess buat sarapan anak-anak |
Sayangnya kami tidak bisa lama di Bali, hari ke 3 kami pun pulang ke Jakarta dengan penerbangan Air Asia. Shabira tidurr sepanjang penerbangan. Aleena ngemil biskuit Milna, dan Roti selama penerbangan. Alhamdulilah.. nggak ada yang rewel juga selama di pesawat. fiuuhh.. hehehe..
Liburan dengan anak kembar yang sedang MPASI tanpa asisten? DONE! hehehe.. ternyata tak secapek yang saya bayangkan.
Thanks to Milna sebagai alternatif MPASI yang penuh nutrisi, praktis dan pastinya disukai anak-anak.
My kids's meal was prepared so easy and I still can enjoy my holiday^^
Happy Holiday! |
Komentar
Posting Komentar